Selasa, 04 Maret 2014

Kronologi

Titik Jenuh

Sembilan tahun sudah aku mengarungi perahu ini...dan sekarang sudah sampai pada titik jenuh...Segala upaya telah diberikan untuk mengurai kusutnya hubungan ini..tapi bukannya terurai tapi malah tambah ruwet..Konsultasi dengan pihak netral sudah...berbicara dari hati ke hati gak pernah nyambung..malah tambah nyesek...Istikharah yang dilakukan membuatku bertanya kepada banyak orang..akankah keputusan yang kubuat nafsu saja atau memang inilah jalan terbaik yang harus kutempuh..huf...Bismillah..

Senin, 24 Februari 2014

Pelatihan

PENULISAN SOAL YANG TEPAT


Jum'at ini berbeda dengan rapat yang biasa, karena hari ini pihak  Dinas khususnya sekolahku memberika pelatihan penulisan dan penyusunan soal yang tepat berdasarkan Puslitbang Pendidikan Dasar. Cukup menarik karena tahun lalu saat kita tim UN mengikuti bedah kisi-kisi UN di Concat, materi yang diberikan sangat jauh berbeda dengan kenyataan di lapangan. Maka baru hari ini akhirnya penasaran kita terjawab, bahwa kualitas soal Jateng memang 1 grade di atas DIY. Pantesan waktu kemarin kita buat soal di Concat, mereka bilang soal kita terlalu sulit. Padahal di Jateng itu soal yang biasa2 saja. Oalah..lah..lah..ternyata tahun lalu kita salah kamar tho..pantes sola gak ada yang benar..lha wong maqomnya beda je...Mungkin  ini ada beberapa tips meyusun soal IPA yang tepat, silahkan dicoba!
1. Buat kisi-kisi dahulu, dan pastikan setiap kompetensi memiliki indikator yang jelas.
    Contoh:
    KD : Memahami hubungan antara gaya, gerak, energi dan perubahannya, serta manfaatnya dalam  
             kehidupan sehari-hari.
    Indikator: Disajikan gambar, siswa dapat menentukan jenis pesawat sederhana yang digunakan.
2. Setiap indikator memuat satu soal, kalaupun satu indikator ada 2 soal dibolehkan asal soalnya 
    berbeda
3. Soal yang disusun harus sesuai indikator yang dibuat.
    contoh :
    Perhatikan gambar di bawah ini!
   
Berdasarkan gambar di samping, pesawat sederhana yang digunakan adalah ... ,
a. katrol tetap
b. bidang miring
c. pengungkit
d. roda berporos



4. Perintah yang digunakan pada soal harus komunikatif (jelas)
    contoh:
    1. Siapa yang menemukan gaya gravitasi .... ( Salah)
    2. Yang menemukan gaya gravitasi adalah .... (Benar)
5. Pilihan jawaban sebagai pengecoh hendaknya serumpun dengan jawabannya
    contoh :
    Hubungan antara burung Plover dan buaya adalah contoh dari simbiosis....
    a. komensalisme                                   c. amensalime
    b. mutualisme                                       d. parasitisme
6. Setiap soal hendaknya hanya mengandung satu jawaban saja
7. Gambar yang terdapat dalam soal harus jelas
8. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan EYD
9. Dalam pembuatan kunci jawaban ada rumusnya tidak boleh sembarangan
   (Jumlah soal/pilihan jawaban) +_ 3
  Contoh :
(40 : 4)+ 3 dan ( 40:4) - 3

Minggu, 16 Februari 2014

Kronologi

Perjuangan Belum Berakhir

Hari ini Try Out ketiga yang seharusnya diisi oleh GO akhirnya batal. Dan pembatalan baru tahu saat minngu pagi ma pertemuan wali murid kelas 1-3. Alhasil yang niatannya mau datengin pertemuan wali murid jadi batal, karena harus kerja rodi nyiapain sola dan ngopi sejumlah ruang yang ada. Yo wislah agak repot, memang...Kebetulan suamiku pergi jadi kepaksa bawa nuha3, sambil nyiapin...berkas yang harus disusun. Agak kelabakan sih tapi Alhamdulillah semua kelar karena akhirnya bala bantuan datang. Karena pengalaman inilah akhirnya panitia US sepakat gak make lagi kerjasama ama pihak luar...Janjinya gak bisa dipegang..mana pemangku kebijakan juga gak tegas..yo wis lah sing ngisor sing kiyu....Yah, ambil hikmahnya ajalah...

Rabu, 01 Januari 2014

Pembelajaran

Hari Bermain


     Kalau dulu setiap sabtu pada minggu bulan terakhir...di SD selalu ada momen refreshing untuk semua warga sekolah. Hari bermain untuk semua warga sekolah baik OB, guru, murid, maupun TU. Kegiatan dipusatkan di GOR, dengan peralatan main yang sudah dibawa dari rumah. Hari itu semua bercampur jadi satu melakukan hal yang diinginkan...Ada yang bermain futsal, badminton, bersepeda, monopoli, atau bahkan membuat mainan tradisional dan memainkannya.
          Sudah tidak ada lagi batasan antara guru dengan murid, atasan dengan bawahan. Semua menikmati aktivitas yang dilakukan. Sungguh kegiatan yang patut diapresiasi dan dilanjutkan keberadaannya...Tapi sayang sekali lagi sayang ....karena berbagai alasan...baik jadwal penuh....kejar setoran prestasi...akhirnya hari bermain hanya tinggal sejarah saja ....